Minggu, 21 Maret 2010

Gumaisha binti Milhan RA; Maharnya masuk Islam

Rasulullah S.A.W bersabda: “Ketika aku masuk ke dalam syurga aku mendengar suara langkah seseorang. Lalu aku berkata : “Siapakah gerangan orang ini? “ mereka menjawab : “ini adalah suara langkah Gumaisha binti Milhan RA, Ummu Anas Ibnu Malik “. Rasulullah bersabda lagi: “ aku sangat menyayanginya, saudara lelakinya telah terbunuh mati syahid bersamaku”.

Sahabat wanita yg akan kita baca sejarah hidupnya ini adalah salah seorang dari sahabat wanita pd zaman Rasulullah yg telah memiliki kebenaran & memiliki catatan amal soleh yg banyak. Para ahli riwayat hadist telah bermuafakat kalau sahabat ini memiliki kuniyah ; Ummu Sulaim. Tetapi mereka berbeda pendapat dalam nama,da yg mengatakan samaada Gumaisya, atau Rumaisya. Adapun yg lain mengatakan Unaifah, dan yg lainnya mengatakan Rumaithah.
Ummu Sulaim adalah ibunda dari seorang sahabat yg bernama Anas Ibnu Malik, pembantu Rasulullah S.A.W. Ummu Sulaim telah memeluk agama Islam tatkala Rasulullah S.A.W masih menetap di Makkah. Ia juga ikut dibaiat Rasulullah S.A.W ketika baru tiba di Madinah. Masuknya Ummu Sulaim dalam agama Islam adalah sebuah pukulan dan paksaan terhadap suaminya Malik Ibn Nadhr yg tidak menghadiri pembaiatan terhadap Rasulullah.

Ketika Anas Ibn Malik mulai dewasa, datanglah Abu Thalhah al-Anshar untuk melamar Ummu Sulaim. Ketika itu Abu Thalhah masih dalam keadaan musyrik. Ummu Sulaim menolak lamaran Abu Thalhah. Ketika Abu Thalhah datang untuk kedua kalinya, Ummu Sulaim memperhatikan wajah Abu Thalhah, Ummu Sulaim ingin melihat kalau wajahnya memancarkan kebaikan. Ummu Sulaim berkata : “sesungguhnya tidak layak bagiku untuk menikah dengan seorang Musyrik. Wahai Abu Thalhah, tidakkah engkau ketahui kalau tuhan-tuhan kamu itu adalah hasil ukiran dan tempahan seseorang, dan apabila kamu semua menyalakan api disekitarnya, nescaya tuhan-tuhan tersebut akan hangus terbakar. Apakah tuhan-tuhan tersebut akan memberimu faedah?”.
Ummu Sulaim selalu mengulangi jawapan seperti ini setiap kali ditanya oleh Abu Thalhah. Ketika Abu Thalhah pulang, jawapan2 Ummu Sulaim telah mempengaruhi jiwanya. Akhirnya, dia mendapat petunjuk untuk masuk Islam. Dia kembali datang kepada Ummu Sulaim, dan berkata kepadanya : “semua yg telah engkau ucapkan meninggalkan kesan yang mendalam dalam jiwaku”. Abu Thalhah mengisytiharkan keislamannya dihadapan Ummu Sulaim. Ummu Sulaim berkata : “saya terima lamaranmu dan saya tidak meminta mahar kecuali engkau masuk Islam”.

*Begitulah sekilas kisah sahabat wanita ini yg seluruh hidupnya hanya disandarkan kepada ALLAH. Wanita mengungguli sifat sabar dalam diri, konsep bertawakal setiap saat, keimanan yg teguh dan kekuatan hati yg mantap. Semoga dengan kisah ini dapat memberikan sedikit ajakan muhasabah diri untuk kita sama-sama memperbaiki diri dalam menggapai Ridho Allah SWT… InsyaALLAH.
Sumber: Bidadari-Bidadari Surga, Blog Permata Hati (70 wanita terbilang di zaman Rasulullah SAW ; Abu Azka Al-Madani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar